Pemerintah JUJUR Didemo Gara-gara Pembangunan Gereja Mangkrak

Terbaru299 Dilihat

Sorotmalut — Front Masyarakat Peduli (FMP) Halmahera Barat, menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Halmahera Barat, Rabu (11/9/2024).

Aksi ini dalam rangka menuntut penjelasan Pemerintah Halmahera Barat di bawah kepemimpinan Bupati James Uang dan Wakil Bupati Djufri Muhamad (JUJUR) terkait mangkraknya pembangunan Gereja GMIH, Desa Togola Sanger yang menelan anggaran sebesar Rp.1 Miliar.

Salah satu orator FMP Halmahera Barat, Raffi Wadja dalam orasinya mengatakan pembangunan gereja yang GMIH di Desa Togola Sanger bermasalah.

Raffi menyampaikan, bahwa sebelumnya Bupati James Uang pernah mendatagi Panitia Pelaksana Pembangunan Gereja sebelum Sidang Majelis Sinode (SMS) berjalan. Di mana pada saat itu Bupati James Uang menyatakan total anggaran bantuan pembangunan Gereja GMIH Jemaat Firdaus, Desa Togola Sanger, Kecamatan Ibu, sebesar Rp 1 Miliar.

“Saat Panitia bersama majelis rapat bersama, Pemda Halbar hanya kasih 100 juta rupiah tapi sampai detik ini gereja belum selesai dibangun bahkan kaca belum ada. Jadi, kami bawa aspirasi ini dari keluhan panitia itu sendiri,” ungkapnya.

Rafi menuturkan, padahal, saat itu Bupati James Uang juga menyampaikan bahwa gereja tersebut sudah bisa ditabis atau diresmikan di Tahun 2023 kemarin.

“Yang diberikan kepada panitia hanya Rp 100 juta, sementara Rp900 juta itu dikemanakan? Ini patut dipertanyakan. Karena itu, kami menduga ada permainan soal anggaran tersebut,” tegas Raffi.

Sementara Ketua Panitia Pembangunan Gereja GMIH, Samson Bobangu saat dikonfirmasi mengatakan, total dana hibah untuk Gereja dari Pemerintah Halmahera Barat sebesar Rp.1 miliar pada tahun 2023.

“Jadi diberikan oleh pihak ketiga itu langsung oleh mantan Bendahara PUPR Idham itu sebanyak 100 juta ke panitia untuk pembangunan Konsistori Gereja atau ruangan berkumpul Jemaat,” jelas Samson.

Samson mengaku, hingga saat ini masih banyak kekurangan pada bangunan tersebut, termasuk kaca jendela yang belum terpasang.

“Pintu baru digantung berapa hari kemarin, bahkan kuncinya tidak ada, dipasang begitu saja,” ujarnya

“Pemasangan Keramik granit belum selesai, rabat menara juga belum ada, pagar tangga naik balkon juga belum dipasang, pagar depan juga belum selesai, pagar mimbar tidak ada, acian dinding juga tidak selesai, instalasi listrik sudah dipasang tapi belum selesai, teras samping juga belum selesai, kaca gambarpun tidak ada, bahkan Pintu dan jendela juga belum selesai hingga rusak, begitu juga WC tiga hari dipakai langsung rusak,” sambung Samson.

Samson juga mengaku pihak Kejaksaan Negeri Halmahera Barat sudah pernah meninjau progres pembangunan tempat ibadah itu.

“Sampai mereka juga hitung bahwa pekerjaan gereja ini diperkirakan sudah habiskan Rp.400 juta, “jelasnya.

Ketika ditanyakan apakah progres pembangunan Gereja ini sudah diaudit Badan Pemeriksa keuangan (BPK) Perwakilan Maluku Utara, “Sejauh ini belum ada BPK Perwakilan Maluku Utara yang turun, jika mereka turun otomatis kami juga bakal dipanggil,” pungkasnya.

Penulis: Raja Man Kaswalat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *